Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur Dorong Perluasan Program Cetak Sawah untuk Kesejahteraan Petani

Sampit,Manuntungnews.com-Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rudianur, secara tegas mendukung keberlanjutan dan perluasan program cetak sawah yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Program ini dinilai sangat strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan petani lokal.

Pernyataan tersebut disampaikan Rudianur saat menghadiri acara tanam perdana padi di lahan hasil cetak sawah seluas 58 hektare di Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Rabu . Ia menekankan bahwa program ini telah memberikan manfaat nyata bagi petani dengan mempermudah akses lahan garapan.

“Petani kita sangat terbantu karena semua persiapan lahan, seperti pengolahan dan infrastruktur awal, sudah ditangani kontraktor. Mereka tinggal menanam dan merawat. Ini harus terus diperluas karena potensi lahan di sini masih besar,” ujar Rudianur yang juga anggota DPRD dari Dapil 3 Kotim.

Tahun ini, pemerintah pusat menetapkan alokasi cetak sawah seluas 4.261 hektare di Kotawaringin Timur. Lokasi terbesar berada di Kecamatan Teluk Sampit, yang menjadi lumbung padi utama daerah ini, disusul Mentaya Hilir Selatan, Baamang, dan Telaga Antang.

Dalam acara tanam perdana, Rudianur turut serta menanam padi bersama Direktur Alsintan Pascapanen Kementerian Pertanian Muhammad Rizal Ismail, Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, serta Forkopimcam Mentaya Hilir Selatan. Proses penanaman akan dilanjutkan secara bertahap hingga seluruh lahan selesai digarap.

Rudianur, yang juga politisi Partai Golkar, menambahkan bahwa dukungan pemerintah pusat perlu diperkuat dengan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti sistem irigasi dan jalan usaha tani. Menurutnya, perbaikan sarana transportasi hasil pertanian sangat penting untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.

“Program ini tidak hanya mendukung swasembada pangan nasional, tetapi juga berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan petani. Dengan akses irigasi dan jalan yang baik, hasil panen bisa lebih cepat sampai ke pasar,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim, Sepnita, melaporkan bahwa program cetak sawah 2025 menambah luas lahan baku di daerah ini menjadi lebih dari 15.000 hektare. Ia mengapresiasi komitmen pemerintah pusat yang telah menyediakan benih, pupuk, dan pengolahan lahan melalui APBN.

“Petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membuka lahan. Semua sudah disiapkan kontraktor. Mereka tinggal fokus pada perawatan dan panen,” kata Sepnita.

Program cetak sawah ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi ketahanan pangan regional dan nasional, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat agraris Kotawaringin Timur.
(Sam’ani)

Show More
Back to top button