Pemkab Kotim Gelar Simulasi Karhutla dalam Rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Dunia 2025

Sampit,Manuntungnews.com-Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Dunia Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyelenggarakan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipusatkan di SMPN 8 Sampit, Kamis (24/04/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan serentak yang juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan pusat utama di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Upacara pembukaan turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Wim RK Benung, yang bertindak mewakili Bupati Kotim Halikinnor. Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tamu undangan, baik dari instansi pemerintah, ormas, relawan pemadam kebakaran, serta tamu internasional Mr. Shiho Hayashi selaku Direktur Institut for Environmental Strategies (IGES) beserta rombongan.
Dalam sambutannya, Wim RK Benung membacakan amanat resmi Bupati Kotim yang menekankan pentingnya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, terutama karhutla yang kerap melanda wilayah setempat.
“Kami berharap melalui momen ini dapat tercipta peningkatan kewaspadaan masyarakat secara umum, serta menjadi sarana edukasi dan langkah preventif untuk membangun kesadaran kolektif dalam pengurangan risiko bencana,” ujar Bupati Kotim dalam sambutannya.
Bupati juga menyerukan perlunya perubahan paradigma bahwa urusan kebencanaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga lainnya.
“Kita harus membangun ketangguhan komunitas dalam menghadapi ancaman bencana, sehingga budaya siap siaga menjadi bagian integral dari tatanan kehidupan masyarakat kita,” lanjutnya.
Simulasi kali ini melibatkan 395 siswa dan 46 guru dari SMPN 8 Sampit sebagai peserta inti dalam skenario evakuasi darurat akibat karhutla. Selain itu, kegiatan ini juga turut diikuti oleh perwakilan 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), badan vertikal, serta sejumlah organisasi masyarakat dan relawan pemadam kebakaran.
Menurut laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, simulasi ini dirancang sedemikian rupa untuk memberikan gambaran nyata cara mitigasi dan respons cepat terhadap bencana karhutla. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas dan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana.
“Simulasi ini tidak hanya sekadar latihan belaka, tapi juga menjadi ajang evaluasi bagi kita semua dalam memperkuat sistem penanganan bencana di daerah. Baik dari segi infrastruktur, SDM, maupun sinergi antarinstansi,” jelas Multazam.
Kehadiran tamu dari Jepang, Mr. Shiho Hayashi dari Institut for Environmental Strategies (IGES), menjadi nilai tambah tersendiri dalam penyelenggaraan acara ini. Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemkab Kotim dalam menjadikan pendidikan lingkungan dan kesiapsiagaan bencana sebagai bagian dari kurikulum dan aktivitas sekolah.
“Kolaborasi internasional sangat penting dalam pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik. Kami senang bisa menjadi bagian dari upaya ini dan akan terus mendukung program-program adaptasi iklim serta pengelolaan bencana di wilayah pesisir dan rawan karhutla seperti Kotim,” kata Mr. Hayashi.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini mengambil tema “Bangkit dari Bencana, Bangun Ketangguhan Bersama”, sejalan dengan komitmen global dalam membangun ketahanan terhadap ancaman bencana alam dan dampak perubahan iklim.
Melalui penyelenggaraan simulasi ini, Pemerintah Kabupaten Kotim berharap dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam merancang strategi dan mekanisme penanggulangan bencana yang partisipatif, kolaboratif, dan berbasis masyarakat.
(Sam’ani/kmf)