Kalteng Aktifkan 77 Pos Karhutla untuk Antisipasi Musim Kemarau

Palangka Raya,Manuntungnews.com-Menghadapi musim kemarau yang diprediksi mulai terjadi pada Juni 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar rapat koordinasi secara daring pada Kamis (5/6/2025), untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dalam rapat tersebut dibahas rencana aktivasi Pos Lapangan Satuan Tugas (Satgas) Pengendali Karhutla di 77 titik tersebar di 76 desa/kelurahan, 51 kecamatan, dan 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mitigasi dini serta meningkatkan sinergi antar instansi dan pihak terkait.
Berdasarkan data dari Posko Krisis Karhutla Pusdalops PB Provinsi Kalteng, sepanjang 1 Januari hingga 4 Juni 2025 telah terjadi 61 kejadian karhutla. Luas area yang berhasil dipadamkan mencapai sekitar 32,23 hektar, sementara berdasarkan analisis citra satelit luas area terdampak mencapai 66,06 hektar. Meskipun jumlahnya belum melampaui bulan Februari, tren karhutla pada Mei 2025 menunjukkan peningkatan, begitu juga dengan awal bulan Juni yang sudah mendekati angka kejadian di bulan April.
Penguatan deteksi dini merupakan salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng periode 2025–2030. Melalui aktivasi pos-pos lapangan ini, diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya mencegah dan meredam penyebaran karhutla, sehingga visi “Kalteng Bebas Kabut Asap” dapat terwujud.
Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan menindaklanjuti setiap peringatan dini karhutla. Menurutnya, semakin cepat ancaman karhutla terdeteksi, maka semakin besar pula kemungkinan api dapat dikendalikan sebelum meluas.
Sebagai tindak lanjut, Gubernur telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh Bupati/Wali Kota di Kalteng untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Di antaranya melalui penguatan sistem deteksi dini menggunakan menara pengawas, kamera CCTV, citra satelit, hingga patroli rutin di wilayah-wilayah rawan.
Selain itu, Gubernur juga meminta agar kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana penanggulangan karhutla ditingkatkan. Seluruh personel dan fasilitas harus siap siaga untuk memberikan respons yang cepat dan efektif bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Alpius Patanan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalteng, dan diikuti oleh unsur Forkopimda, instansi vertikal, perangkat daerah terkait, BPBD kabupaten/kota, asosiasi pengusaha, serta perwakilan Masyarakat Peduli Api.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Pemprov Kalteng optimis dapat mengurangi risiko karhutla serta menjaga kualitas udara dan ekosistem di wilayahnya, demi tercapainya Kalteng yang lebih maju, lestari, dan bebas asap.
(mul)